ANALISA SWOT PADA PT ASTRA
INTERNATIONAL TBK
Latar Belakang Perusahaan
PT
Astra International Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) didirikan pada tahun
1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Perseroan didirikan
dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957. Pada tahun 1990, Perseroan merubah namanya
menjadi PT Astra International Tbk.
Perseroan
berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Gaya
Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta Utara.
Sesuai
dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah
perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan, dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan
meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya,
penjualan dan penyewaan alat-alat berat, jasa pertambangan, pengembangan
perkebunan, jasa keuangan, dan teknologi informasi. Perseroan memulai usahanya
pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan yang berpusat di Jakarta dan
dimulai dengan perdagangan hasil bumi. Sekarang Perseroan merupakan salah satu
grup perusahaan terbesar di Indonesia. Kini sebagai perusahaan publik,
Perseroan memiliki enam bidang usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat
Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi, dan Infrastruktur. Sejak 4 April 1990,
Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya. Perseroan telah mendiversifikasi pemegang sahamnya yang dimana di
dalamnya termasuk pemegang saham luar negeri dengan kepemilikan yang
substansial. Nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006
sekitar Rp. 63,9 Triliun atau USD 7,1 Miliar dengan 4.253 jumlah pemegang
saham. Pada akhir tahun 2006, jumlah karyawan Grup Perseroan mencapai hampir
120.000 orang yang tersebar di sekitar 130 anak perusahaan dan afiliasi.
Tabel
1: Struktur Kepemilikan Saham Perseroan
Stockholders
Number of
|
Shares
|
%
|
Jardine
Cycle & Carriage Ltd
|
2.028.825.504
|
50,
11%
|
Anthony
J.L. Nightingale (Commissioner)
|
600.000
|
0,
01%
|
Budi
Setiadharma (President Commissioner)
|
564.000
|
0,
01%
|
Others (each
ownership less than 5%)
|
2.018.365.810
|
49,
87%
|
Total
|
4.048.355.314
|
100,
00%
|
Sumber:
Laporan Tahunan 2006
Struktur Bisnis Perseroan
Sejak
awal berdirinya sebagai perusahaan perdagangan di tahun 1957, Perseroan terus
berkembang menjadi Grup yang memiliki enam bidang usaha, yaitu: Otomotif, Jasa
Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi, dan Infrastruktur.
1. Grup Mobil (Automobile Group)
Bisnis
automobile group milik perseroan meliputi aktivitas manufaktur, distribusi dan
penjualan dari berbagai merek mobil, yaitu:
a) Toyota
b) Daihatsu
c) Isuzu
d) Nissan
Diesel Trucks
e) Peugeot
f) BMW
2. Grup Sepeda Motor (Motorcycle
Group)
Usaha
Perseroan di sektor sepeda motor dikelola melalui PT Astra Honda Motor (AHM),
sebuah perusahaan patungan 50:50 antara Perseroan dan Honda Motor Company Ltd.,
Japan.
3. Komponen (Components)
Usaha
Perseroan di sektor komponen dikelola melalui PT Astra Otoparts Tbk, sebuah
perusahaan yang sahamnya dimiliki sebesar 86,72% oleh Perseroan.
4. Otomotif perseroan
Usaha
lain-lain Perseroan yang mendukung usaha di bidang otomotif Perseroan, adalah:
a) AstraWorld
yang mendukung dalam pengelolaan Customer Care.
b) TRAC
yang mendukung dalam layanan penyewaan mobil dan truk.
c) Mobil
88 yang mendukung dalam unit usaha mobil bekas.
5. Jasa Keuangan (Financial
Services)
Bidang
usaha Divisi Jasa Keuangan Perseroan terbagi lagi ke dalam 4 sektor bidang
usaha, yaitu:
a) Pembiayaan
Mobil (Automobile Financing) Bidang usaha Pembiayaan Mobil dikelola oleh Astra
Credit Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance).
b) Pembiayaan
Sepeda Motor (Motorcyle Financing) Bidang usaha Perseroan di sektor pembiayaan
sepeda motor dikelola melalui PT Federal International Finance (FIF) merupakan
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan.
c) Perbankan
(Banking) Bidang usaha Perseroan di bidang perbankan dikelola melalui PT Bank Permata
Tbk (Permata Bank). Perseroan dan Standard Chartered Bank (SCB) merupakan
pemegang saham mayoritas dari PT Bank Permata Tbk dengan total kepemilikan
sebesar 44,51%.
d) Asuransi
Kerugian (General Insurance) Bidang usaha Perseroan di bidang Asuransi Kerugian
dikelola melalui PT Asuransi Astra Buana (AAB). AAB merupakan perusahaan
asuransi kerugian yang dimiliki Perseroan sebesar 95,70%.
e) Asuransi
Jiwa (Life Insurance) Bidang usaha Perseroan di bidang Asuransi Jiwa Perseroan
dikelola melalui PT Astra CMG Life (ACMGL).
6. Alat Berat (Heavy Equipment)
Bidang
usaha Divisi Alat Berat Perseroan terbagi lagi ke dalam 2 sektor bidang usaha,
yaitu:
a) Mesin
Konstruksi (Construction Machinery) Bidang usaha Perseroan di bidang Mesin
Konstruksi dikelola melalui PT United Tractors Tbk dan PT Tractor Nusantara.
b) Kontraktor
Penambangan (Mining Contractor) Bidang usaha Perseroan di bidang Kontraktor
Penambangan dikelola melalui PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang merupakan
anak perusahaan PT United Tractors Tbk.
7. Agribisnis (Agribusiness)
Bidang
usaha Divisi Agribisnis dikelola melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) dengan
kepemilikan sebesar 79,68%. Aktivitas utama AAL meliputi penanaman, pemanenan
serta pengolahan minyak sawit.
8.
Teknologi Informasi (Information
Technology)
Bidang
usaha Divisi Teknologi Informasi terbagi lagi ke dalam 2 (dua) sektor bidang
usaha, yaitu:
a) Document
Solution Usaha Perseroan di bidang Document Solutions dikelola melalui PT Astra
Graphia Tbk (AG) dengan kepemilikan sebesar 76,87%.
b) IT
Solutions Usaha Perseroan di bidang IT dikelola melalui PT SCS Astragraphia Technologies
(SAT) yang merupakan perusahaan patungan dengan Singapore Computer Systems Ltd.
9.
Infrastruktur (Infrastructure)
Bidang
usaha Divisi Infrastruktur dikelola oleh anak-anak perusahaan Perseroan, yaitu
PT Astratel Nusantara (Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel).
Melalui dua anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Perseroan, Perseroan
menjalankan usaha di bidang telekomunikasi, jalan tol, pengolahan dan pengadaan
air bersih serta logistik.
Visi Perseroan adalah:
1.
Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan
penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,
struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efisiensi.
2.
Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Filosofi Perseroan
Filosofi
Perseroan adalah Catur Dharma, merupakan sumber dari segala sistem yang menjadi
acuan dari semua nilai-nilai, prinsip-prinsip, etika, dan kebijakan perusahaan
dalam Grup Perseroan maupun functional policies/ kebijakan-kebijakan segenap
bidang manajemen.
Catur
Dharma terdiri dari:
1.
Menjadi Milik yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara.
2.
Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Pelanggan.
3.
Menghargai Individu dan Membina Kerjasama.
4.
Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik.
Catur
Dharma disusun secara ringkas dan dijabarkan lebih lanjut ke dalam
Prinsip-Prinsip Dasar Perseroan.
Strategi yang diterapkan.
Pimpinan
setiap organisasi setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan
kekuatan internal perusahaan dan kekuatan kekuatan external (peluang dan
ancaman)suatu pasar. Kegiantannya meliputi pengamatan secara hati-hati
persaingan,peraturan,tingkat inflasi,siklus bisnis keinginan dan harapan
konsumen serta facktor facktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan
ancaman.
Strategi
yang pakai untuk mencapai tujuan dari PT Astra Internasional yaitu :
1.
Strategi management.
Strategi
manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan
strategi secara makro,misalnya strategi pengembangan produk,strategi penerapan
harga,strategi akusisi,strategi pengembangan pasar,strategi mengenai keuangan.
2. Strategi
investasi.
Strategi
ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya: apakah
perusahaan ingin melakukan strategi
pertumbuhan yang agresif atau
perusaha mengadakan penetrasi pasar,strategi bertahan,strategi pembangunan
kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi.
3. Strategi
bisnis.
Strategi
bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi fungsi kegiatan manajemen,misalnya pada
strategi pemasaran,strategi pruduk dan operasional,strategi distribusi,strategi
organisasi dan strategi strategi yang berhubungan degan keuangan.
Analisa SWOT
Analisa
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistimatik untuk merumuskan strategi perusahaan.analisa ini
didasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan
misi,tujuan,strategi,dan kebijakan perusahaan.dengan demikian perencanaan
strategis harus menganalisa faktor faktor strategi perusahaan
(kekuatan,peluang,kelemahan,ancaman) dalam kondisi keadaan saat ini. hasil ini
disebut dengan analisa situasi atau analisa SWOT .
Copyright by Eric FR (Universitas Teknologi Sulawesi Utara)
Analisa
SWOT untuk PT ASTRA INTERNATIONAL dilakukan untuk menilai faktor external dan
internal menggunkan pendekatan kuantitatif, Penilaian terhadap indikator
digunakan nilai berskala empat yaitu :
1. Satu = dibawah rata-rata
2. Dua = rata-rata
3. Tiga = diatas rata-rata
4. Empat = sangat baik
MATRIKS
FAKTOR INTERNAL PT ASTRA INTERNATIONAL .TBK
Faktor
faktor internal
|
Bobot
|
Skala
|
Skor
|
Kekuatan
|
|||
1.Efektifitas
saluran distribusi
|
0,10
|
4
|
0,40
|
2.Keberhasilan
dari pengembangan produk
|
0,10
|
4
|
0,10
|
3.penerapan
teknologi
|
0,09
|
4
|
0,36
|
4.Efektifitas
penerapan promosi
|
0,08
|
4
|
0,32
|
5.Sumber
daya manusia
|
0,08
|
3
|
0,24
|
6.Aset
yang dimiliki untuk membiayai operasinal dan investasi
|
0,08
|
3
|
0,24
|
7.Penggunaan
kandungan lokal sampai 75 %
|
0,08
|
3
|
,0,24
|
Kelemahan
|
|||
1.Masa
depan karyawan
|
O,06
|
3
|
0,18
|
2.Fasilitas
manufaktur
|
0,06
|
3
|
0,18
|
3.Posisi
global
|
0,06
|
2
|
0,12
|
4.Pengembangan
merek dalam negeri
|
0,07
|
1
|
0,07
|
5.Informasi
pasar
|
0,05
|
2
|
0,10
|
6.Tingkat
kegagalan produksi
|
0,05
|
2
|
0,10
|
7.Mesin
import
|
0,04
|
2
|
0,08
|
15
|
|||
TOTAL
|
1,00
|
25-15=10
|
3,03
|
MATRIKS FAKTOR EXTERNAL PT ASTRA
INTERNATIONAL .TBK
Faktor
faktor External
|
Bobot
|
Skala
|
Skor
|
Peluang
|
|||
1.Terbukanya
pasar dalam negeri
|
0,15
|
4
|
0,60
|
2.Paket
teknologi
|
0,10
|
4
|
0,10
|
3.Pengaruh
social responsibility membantu perkembangan perusahaan
|
0,08
|
3
|
0,24
|
4.Terbukanya
pasar ekspor
|
0,10
|
3
|
0,30
|
5.Pengaruh
penghargaan yang dapat mengangkat citra perusahaan
|
0,07
|
3
|
0,21
|
6.Pasar
tenaga kerja
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Ancaman
|
|||
1.Pengaruh
kebijakan pemerintah
|
O,10
|
3
|
0,30
|
2.Intensitas
persaingan
|
0,10
|
2
|
0,20
|
3.Pengaruh
kampanye produk ramah lingkungan
|
0,10
|
1
|
0,10
|
4.Kelesuan
ekonomi dalam negeri
|
0,005
|
1
|
0,05
|
5.Pengaruh
melambatnya pertumbuhan ekonomi global
|
0,05
|
1
|
0,05
|
6.barang
subtitusi
|
0,005
|
1
|
0,05
|
9
|
|||
TOTAL
|
1,00
|
20-9=11
|
2,65
|
Berdasarkan hasil penilaian
masing masing indicator dalam matriks internal external,dapat diketahui posisis
perusahaan pada diagram SWOT ,yang mencerminkan arah perkembangan (grand
strategy) perusahaan.
Posisi perusahaan
berdasarkan faktor internal digambarkan
pada garis datar/absis =
= (25:7) - (15:7) =3, 5
– 2, 1 = 1, 4 (vector positif).
Posisi berdasarkan faktor
external digambarkan pada garis tegak/ordinat =
= (20: 6) – (9-6) = 3,
3 – 1, 5 = 1, 8 (garis vector positif)
Titik temu antara kedua
factor terdapat pada titik koordinat (1, 4: 1, 8) yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
PELUANG/OPPORTUNITIES
|
Strategi
turnaround Strategi
agresif
KEKUATAN/STRENGHTS
|
KELEMAHAN/WEAKNESSES
|
Strategi
defensive Strategi
diversifikasi
ANCAMAN/THREATS
|
Sesuai dengan hasil pada diagram SWOT diatas,maka
strategi utama/arah pengembangan PT Astra International Tbk,berada pada kuadran
I yaitu strategi “agresif”
STRUKTUR ORGANISASI PT ASTRA INTERNATIONAL
TBK
Audit
Committee
|
Board
of Commissioners
|
Board
Of Directors
|
Executive Committee
|
Chief
Executive Officer
|
Director
in Charge
|
Michael
D. Ruslim
|
Remuneration
& Nomination Committee
|
Prijono
Sugiarto
|
Johnny
Darmawan
|
Daihatsu
Sales Operation
|
Isuzu
Sales Operation
|
Toyota
Sales Operation
|
Honda
Sales Operation
|
Corporate
Operations
|
Gunawan
.G
|
Peugeot
Sales Operation
|
BMW
Sales Operation
|
Nissan
Diesel Sales Operation
|
AstraWorld
|
Astra Foundations
|
Johnny
Darmawan
|
Shared
Services
|
Serasi
Autoraya
|
Prijono
Sugiarto
|
Michael
D. Ruslim
|
Gunawan.
G
|
Yayasan
Dharma Bhakti Astra
|
Koperasi
Astra International
|
Dana
Pensiun Astra
|
Yayasan
Bina Ilmu
|
Board of Commissioners
|
President Commisioner
|
Budi Setiadharma
|
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
|
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Muhamad Chatib Basri
Soemadi Djoko Moerjono B.
Anthony John Liddell
Nightingale
Neville Barry Venter
Adam Phillip Charles Keswick
Mark Spenser Greenberg
|
Board of Directors
|
President Director
|
Michael Dharmawan Ruslim
|
Directors
|
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Tossin Himawan
Johnny Darmawan Danusasmita
Maruli Gultom
Simon John Mawson
|
Audit committee
|
Chairman
|
Patrick Morris Alexander
|
Members
|
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
|
Executive Committee
|
Chairman
|
Anthony John Liddell
Nightingale
|
Members
|
Adam Phillip Charles Keswick
Neville B. Venter
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Simon John Mawson
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar